Jambu merupakan buah tropika yang mudah ditemukan kapan saja, baik saat musim hujan ataupun kemarau. Salah satu varietas baru jambu air yang banyak dikembangkan saat ini adalah jambu air Deli Hijau. Yah, sesuai namanya jambu ini merupakan buah yang sedang populer di Sumatera Utara dan merupakan produk buah unggul yang kini telah merambah ke wilayah lain di Indonesia.
Menurut Kepala Balai Penelitian Buah Tropika Solok (Balitbu), Mizu Istianto, jambu air Madu Deli Hijau adalah salah satu jambu yang prospek pengembangannya menjanjikan. Kenapa? Menurut Mizu, jambu ini memiliki rasa yang sangat manis, sehingga sangat disukai masyarakat.
"Kisaran manisnya mencapai 12-14 brix. Padahal pada umumnya tingkat kemanisan jambu air di bawah 10 brix. Rasa manisnya ini melebihi rasa manis buah melon. Dengan rasanya yang manis sekali ini tentu saja nilai jualnya tinggi,” tutur Mizu.
Di lahan percontohan milik Balitbu, kini sedang dikembangkan 300 bibit jambu madu Deli Hijau. Jambu jenis ini sebenarnya sudah berkembang di dataran tanah Sumatera Utara, tepatnya di Kota Binjai. Meski warnanya hijau, tapi rasanya manis seperti madu. Karena itu jambu air ini dinamakan jambu madu Deli Hijau.
Bagi sebagian masyarakat memang masih terasa awam, tapi jika sekali mencoba bakal ketagihan. Di tempat asalnya, jambu air Deli Hijau hanya ditanam sebagai usaha sampingan dengan memanfaatkan lahan sekitar rumah. Keunggulan jambu ini adalah mudah diBudidayakan, baik musim hujan maupun kemarau sehingga tidak mengenal musim saat panen.
Keunggulan lainnya adalah produksinya tinggi, masa buahnya cepat, manis, dan bobot buahnya besar (1 buah = 200-300 gr), selain itu harganya juga cukup menjanjikan.
Meski jambu air Deli Hijau tingkat kemanisannya tinggi, Mizu mengingatkan, bisa saja menjadi turun jika tidak dirawat dengan baik. Pemberian pupuk merupakan faktor utama yang menjadikan jambu air menjadi lebih manis. Apalagi tiap daerah tekstur tanahnya berbeda-beda.
Agar jambu air Deli Hijau ini rasa manisnya konsisten, Mizu menyarankan, sebelum menanam coba diuji analisis tekstur tanahnya. Dengan begitu, dapat diketahui jumlah pupuk yang harus diberikan. Pupuk utama yang diberikan adalah pupuk kandang dan NPK.
“Tidak hanya pupuk, pengairannya pun harus diperhatikan. Harus rajin disiram. Terutama untuk lahan kering karena jambu air tumbuh subur di lahan kering, tapi harus ada pengairan yang memadai. Entah dengan disiram atau menggunakan irigasi tetes,” tutur Mizu.
Nah, Anda tertarik memBudidayakannya? Silahkan hubungi kami di 081904090444. Kami siap melayani pemesanan skala hobis dan perkebunan. Bisa bantu pengiriman ke seluruh wilayah Indonesia.